Takut itu Nyata

Semakin penting suatu aktivitas bagi evolusi jiwa, semakin banyak keengganan yang anda rasakan terhadapnya._Steven Pressfield

Apa yang terbesit dalam pikiraan kalian saat membacanya? Momen apa di hidup kalian yang relate dengan ini?

Kalau aku langsung ingat saat aku ikut lomba kerajinan waktu kelas 5 SD. Saat itu aku senang dinyatakan lolos tingakat kecamatan dan lanjut ke tingkat kota/kabupaten. Tapi dalam segala proses persiapannya benar-benar aku ogah-ogahan banget. Tertekan banget kayak pinginnya main aja, gak mau latihan dan gak  mau mikirin lagi. Karena setiap kepikiran pasti jadi TAKUT.

Untungnya ibuku sangat koperatif, selalu ingat apa yang harus aku lakukan. Ingat banget sepulang sekolah, cepat-cepat ganti baju dan makan. Lalu aku langsung lari untuk pergi main ke rumah tetanggaku. Lalu ibu memangilku dari pintu “ Mau kemana? Ayo latihan lagi”. Aku lagsung berhenti dan terbengong menantap ibuku. Bahkan setiap sore ibu mengantarku ke rumah tetangga yang ahli dalam membuat kerajinan anyaman. Tujuan ibuku melakukannya, supaya aku lebih terampil dan lebih cepat dalam menyelesaikannya saat diperlombaan nanti.

Semua proses itu aku lalui dengan penuh kekhawatiran dan ketakutan, padahal aku tahu dalam benak hatiku yang terdalam aku menginginkannya. Ingin aktif ikut perlombaan dan menjadi juara. Hal ini aku sadari ketika aku merasa cemburu melihat temanku aktif ikut perlombaan dan dalam hatiku “ aku juga mau seperti itu”.

Dan momen kedua yang benar-benar baru aku lalui adalah momen saat mengerjakan tugas akhir. Sungguh aku ingin segera menyelesaikan ini, siapa yang tidak ingin cepat selesai. Semua mahasiswa ingin segera menyelesaikan tugas akhirnya. Tapi sungguh banyak muncul kecemasan saat aku mngerjakannya. Dan berakhir aku tidak bisa fokus.

Aku selalu membuat rencana untuk mengerjakannya, menentukan waktunya. Namun setiap kali alaram penginggat itu berbunyi aku selalu membuat seribu alasan untuk menenundanya. Bukannya aku tidak mau menyelesaikannya. Aku mau, aku sadar tugas akhir ini sangata penting dan harus segera selesai. Tapi aku punya beribu kekhawatiran juga, yang selalu menahan dan berakhir dengan, aku mencari pelarian dengan kesibukan lainnya untuk mengalihkan rasa takut itu. Semakin lama aku tidak mengerjakannya maka semakin banyak pula masalah yang terjadi, bertambah pula alasan-alasan yang aku buat untuk menunda mengerjakannya. Hal ini tentu saja tidak bisa dibiarkan.

Dalam teori Steven ini, juga dijelasakan mengenai cara mengatasi rasa keengganan yang tidak akan pernah terhindarkan dari impian kita. Yaitu membangun kemauan dan hasrat kita menjadi semakin kuat. Kita harus memutuskan dan berani untuk menyatakan “Aku menginginkan ini dan berani menghadapi ketakutan ini dengan berani

Tidak ada orang, yang akan melakukannya untuk kita, maka hanya diri kita sendirilah yang harus melakukannya.

Oprah Winfrey juga pernah mengatakan “Takut itu nyata. Kita semua telah mengalaminya. Dan itu bisa menjadi rintangan yang sangat besar dan kuat. Makna yang sesungguhnya dari keberanian itu adalah takut, tetapi dengan lutut yang gemetar dan hati yang berdebar, kita tetap melompat”

 

Chocolate

15 September 2021

0 komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Hai Chocolate

Pinterest by muslimah  🍀 Hai Chocolate   “Congrats, kamu sudah bisa melewati banyak hal di awal tahun ini” Melewati ya, bukan berarti s...

Translate