Perlombaan dalam Hidup



Setiap orang selalu ingin mampu meraih sesuatu dalam hiupnya. Mencapai banyak prestasi dalam perjalannya. Karena saat kita mencapai sesuatu maka sebagian orang merasa bahwa kita sudah bisa bermanfaat bagi orang lain, kita sudah membuat suatu karya dll. Dan itu menurutku sangatlah baik, karena kita bisa memanfaatkan kemampuan kita, dan mampu membuat suatu karya yang bermanfaat bagi orang lain.

Dalam kehidupan mahasiswa, mengikuti suatu perlombaan adalah suatu yang menyenagkan dan banyak diinginkan oleh sebagian besar mahasiswa. Dengan ikut lomba kita bisa menerapakan kemampuan akademik kita, mampu membuat suatu karya, menambah pengalaman , saat juara bisa “terkenal” (yang terakhir bonus aja kali ya). Tapi tidak semua bisa konsisten dalam mengurus persiapan lomba ini (termasuk ayas). Sehingga yang bisa lanjut hanya mahasiwa yang tekun dan benar-benar gigih. Dan disitulah sebenarnya perjuanggannya dalam mengikuti lomba. Disaat itu kita banyak belajar berbagai hal. Baik belajar secara langsung ilmu-ilmu akademik yang kita terapkan dalam lomba kita, belajar menejemen waktu disaat kita punya banyak tugas dan tanggung jawab dalam hal lain.

Semua itu merupakan hal yang positif, jadi sangat baik untuk ditiru dan diikuti. Tapi karena keinginann ini orang bisa salah paham dalam menanggapi. Orang merasa tersaingi ketika yang lain mampu ikut suatu lomba tapi dia belum. Dan terkadang disini muncul rasa iri dan tidak mau tersaingi. Dulu aku sempat dalam kondisi seperti itu (semester 2 an 3), aku merasa harus seperti dia yang bisa ikut suatu lomba. Dulu aku mikirnya itu sebagai suatu yang memotivasiku untuk bisa juga seperti dia.

Tapi setelah sekarang dipikir-pikir itu gak baik juga buat aku sendiri. Halooo hidup gak cuma tentang perlombaan, persaingan. Hidup itu gak ada yang namanya menang atau kalah, tertinggal atau lebih dulu. Karena semua orang punya pencapaian dan waktunya masing-masing. Punya kebahagiannya sendiri-sendiri, kita tidak bisa mengukur diri kita dengan orang lain karena watu kita dengan orang lain itu tidak sama.

Setiap orang punya potensinya masing-masing, yang potensi itu tidak sama dengan orang lain. Tapi kadang kita aja yang gak ngerti potensi kita. Dan sampai sekarang pun aku juga belum tahu potensiku. Tapi satu hal yang aku tahu, aku hanya ingin melakukan sesuatu hal yang positif dengan semaksimal mungkin, tanpa perlu melihat hidup orang lain. Hanya fokus untuk mengembangkan diri aku sendiri, gak peduli dengan orang yaang sudah satu langkah  atau 10 langkah jauh di depanku. Karena hidupku bukan untuk bersaing siapa yang di barisan lebih depan. Tapi hidupku harus diisi dengan banyak hal yang bermanfaat untuk hidupku, diisi dengan banyak hal yang membuat aku dan orang sekitarku bahagia dan sebisa mungkin membantu orang disekitarku dengan caraku sendiri.

Dan hal pertama yang harus aku lakukan adalah mengenali siapa diri aku sebenarnya, apa yang membuatku bahagia, apa yang membuatku merasa nyaman, dan apa yang bisa membuatku berkembang. Lebih ekspresif untuk menunjukkan siapa aku entah nanti disukai orang lain atau tidak. Yang penting aku tidak pernah menyakiti orang lain. Dan saat itulah aku merasa nyaman dengan diri aku, aku bisa lebih fokus untuk mengembangkan kualitas diriku sendiri dengan pemikiran yang positif. Tanpa ada rasa iri dengan orang lain yang berada jauh di depanku. Saat kita memiliki pemikiran yang positif maka apa yang kita lakukan pun juga positif. Manfaat yang kita dapat juga positif, dan hidup kita juga lebih bahagia. Karena pikiran kita berisi hal-hal yang positif.

Cukup jadi diri kamu sendiri, saat orang lain merasa ada yang tidak suka dengan dirimu. Teteplah jadi dirimu karena jika dirimu memang baik maka lama-lama mereka akan sadar siapa sebenarnya dirimu. Dan dengan jadi dirimu sendiri kamu akan hidup tanpa beban, hidup dengan ikhlas karena kamu tidak perlu menutupi berbagai hal. Kamu bisa melakukan berbagai hal dengan positif dan fokus.

Tapi jika memang dirimu masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki maka perbaikilah. Dan dengarkan kritikan dari orang lain. Terutama kritikan dari orang-orang yang menyayangimu karena sudah pasti mereka ingin yang terbaik untukmu. Ingin kamu mejadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat.

Jadi bagi oranag-orang yang merasa hidupnya masih tertinggal dari orang lain, santuyyy aja kalii

Hidupmu bukan ajang kompetisi lari, dimana yang berada di depan adalah yang menang. Tapi fokuslah untuk memenuhi kebutuhan dirimu sendiri dengan tetap melihat sekeliligmu dan meresapai setiap apa yang ada di sekitarmu. Waktu finishmu dengan waktu finish orang lain tidaklah sama. Kita punya jalur lari yang berbeda, yang disetiap jalur memiliki tantangan yang berbeda pula, yang memiliki panjang lintasan yang berbeda. Maka jangan pernah berkaca pada kaca orang lain. Berkacalah pada kacamu sendiri. Dan nilailah dirimu sendiri berdasarkan parameter yang sudah ada di hidupmu.
Chocolate
05:55
Malang, 9 November 2018

0 komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Hai Chocolate

Pinterest by muslimah  🍀 Hai Chocolate   “Congrats, kamu sudah bisa melewati banyak hal di awal tahun ini” Melewati ya, bukan berarti s...

Translate