Songong banget

Orang banyak omong itu, tipikil yang mudah memperlihatkan siapa dirinya. Walaupun gak bisa segampang itu untuk menilai orang lain. Tapi akan lebih sulit melihat atau mengambarkan karakter orang yang pendiam. Karena orang pendiam belum tentu sebenarnya dia pendiam. (jangan mudah menyimpulkan karakter orang lain dari satu atau dua peristiwa/perkaataan yang dia ucapkan)

Orang yang dia memang ahli, memang hebat. Tapi dia haus akan pujian. Jadi maunya dipuji terus. Maunya terlihat oke, terlihat hebat. Sampek-sampek dia berusaha muji diri sendiri di depan orang lain, dengan tujuan agar semua orang sadar dengan ke hebatannya.  Kenapa aku bilang begitu, karena kalau dia memang orang yang hebat dia akan mengambil pelajaran dari ilmu padi. Yang semakin terisi makin merunduk. 

Kalau kamu memang hebat semua orang juga akan tahu, gak perlu kita yang ngumbar-ngumbar. Dan hal ini yang dulu aku terapkan juga. Paling gak suka kalau ibu-ibu kumpul dan saling cerita tentang anaknya. Wajar sih ya, tapi dampaknya menurutku gak terlalu baik. Nanti akan timbul rasa saling gak mau kalah dan mengungulkan anaknya masing-masing, nanti akan ada yang merasa tersindir bahwa anaknya gak sehebat anak orang lain. Lalu gimana kalau ibu itu sakit hati. Hal ini yang gak aku sukai. Aku selalu ngomong ke ibu, aku gak suka kalau ibu suka bicara tentang aku ke temen-temennnya, karena menurutku kalau kita memang hebat gak usahlah di umbar-umbar, toh kalau memang hebat nanti mereka juga tahu sendiri. Malah kesannya akan jelek kalau kita sendiri yang memuji diri sendiri. Dan seperti tadi yang aku jelasin gak mau membuat orang iri dan akhirnya dia malah berusaha untuk jatuhin kita, baik lewat doa atau malah memlintir topik pembicaraan dan menyebaran dalam arti yang berbeda 
Ini aku, mungkin kalian beda dan gak salah

Jadi kalu  lihat orang songong, dimana saat dia bisa, dia dongakkan kepalanya setinggi-tingginya. Sampek menganggap orang lain hanya batu pasir kecil yang diinjak pun gak kerasa. Tapi saat dia gak ahli dalam bidang lain baru deh minta tolong sama si butiran pasir yang udah dia injak dengan gaya songongnya itu. 

Orang yang benar-benar hebat, dia pasti akan merasa selalu kurang hebat sehingga dia gak mau untuk dipuji-puji, karena merasa belum pantas. Tapi untuk orang yang baru jadi hebat pasti “kemaruk” pingin selalalu di puja dan di sanjung, tapi ini tidak untuk semua orang. Dan menurutku disitulah kita bisa menilai karakter orang 

Apalagi sampek merendahkan orang lain yang menurutmu jauh dari standarmu (standar hebat barumu). Salah satu contoh. Apa sih tujuan menegur orang yang salah di depan banyak orang. Bukankah akan lebih baik jika kamu menegur dengan santuy dan hanya dirimu dan orang yang baru melakukan kesalahan yang tahu teguran itu. Itu akan menjadi hal yang leih baik. Bukan malah menegur di depan orang banyak yang akan menimbulkan dampak negatif.

Orang yang hebat terlihat dari etikanya, perilakunya dan sikapnya. Saat kamu hebat kamu akan lebih menghargai orang lain karena kamu juga pernah berada dalam kondisi orang-orang itu, yang artinya, hebat yang kamu raih itu adalah proses dari semua usaha yang kamu lakukan. Ketika orang hebat tapi perilakunya buruk, maka hilang sudah kehebatan itu. Orang hebat akan  malu ketika di puji, karena dia selalu merasa bahwa dirinya belum hebat.

Chocolate
04.27
Malang, 18 Oktober 2018



0 komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Hai Chocolate

Pinterest by muslimah  🍀 Hai Chocolate   “Congrats, kamu sudah bisa melewati banyak hal di awal tahun ini” Melewati ya, bukan berarti s...

Translate