- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sumber: edudwar.com |
Kalian tahu gak kalau tanggal 22 Maret diperingati sebagai hari air dunia?
Aku sendiri, baru tahu tentang hari air saat kuliah. Belajar pada bidang yang sangat berkaitan dengan air, membuatku mengetahui eksistensi air lebih dalam lagi, karena semakin dekat dengan air aku tahu bagaimana kondisi air saat ini. Maka setiap tahunnya departemen ku mengadakan acara untuk memperingati hari air, dengan berbagai misi dan visi didalamnya.
Tapi kenapa ya, hari air diperingati pada tanggal 22 Maret?
Peringatan Hari Air pertama
dilakukan pada tahun 1993, dimana tahun itu adalah tahun-tahun dimana dunia
kembali memasuki masa damai pasca perang dunia II. Hampir semua negara fokus
menata pembangunan negaranya. Namun, ada yang terlupakan dengan pesatnya
pembangunan, yakni masalah lingkungan. Lingkungan hidup yang dari waktu ke
waktu semakin memburuk. Saat itulah muncul aksi-aksi kepedulian lingkungan.
Merespon kepedulian lingkungan yang semakin luas PBB menggagas konferensi
lingkungan. Salah satunya adalah Konferensi Bumi atau United Nations Conference
on Environment and Development (UNCED) yang diadakan di Rio de Janeiro pada
tahun 1992. Berbagai isu yang dibahas dalam konferensi ini iyalah:
- Pengawasan sistematis pada pola produksi, khususnya pada produksi komponen beracun seperti timbal dalam bensin atau limbah radioaktif
- Sumber-sumber energi alternatif yang menggantikan penggunaan bahan bakar fosil yang terkait dengan perubahan iklim global.
- Ketergantungan baru pada sistem transportasi publik untuk mengurangi emisi gas buangan kendaraan, kemacetan di kota-kota dan masalah kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara dan asap.
- Kelangkaan air
Kelangkaan air menjadi salah satu
isu yang dibahas, dimana air yang dimaksud adalah kelangkaan air bersih. Air
yang berasal dari sumber air alam, selain air laut dan payau. Maka pada Sidang
Umum PBB ke-47 yang dilaksanakan tanggal 22 Desember 1992, dihasilkan Resolusi
Nomor 147/1993 mengenai pelaksanaan Peringatan Hari Air Sedunia ditetapkan
setiap tanggal 22 Maret.
Terus kenapa harus dilakukan Peringatan Hari Air ya?
Apa tujuannya memperingati Hari
Air?
Memperingati atau melakukan
peringatan akan suatu hal yang dilakukan setiap tahun sekali diharapkan dapat
mengingatkan akan pentingnya sesuatu moment atau hal tersebut. Begitu juga
dengan Peringatan Hari Air. PBB berharap setiap tanggal 22 Maret dapat
menginspirasi masyarakat dunia untuk belajar lebih dalam tentang segala hal
yang berkaitan dengan air bersih. Setiap tahunnya Peringatan Hari Air memiliki
tama khusus yang disesuaikan dengan masalah-masalah tentang air. Hal ini
diharapkan juga mampu menarik perhatian dan diharapkan warga dunia ikut beraksi
dan berpartisipasi dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan air. Berikut
merupakan tema yang pernah diangkat dalam Peringatan Hari Air Dunia:
- Tema
tahun 2014: Water and Energi
- Tema
tahun 2015: Water and Sustainable Development
- Tema
tahun 2016: Water and Jobs
- Tema
tahun 2017: Wastewater
- Tema
tahun 2018: Natur for Water
- Tema
tahun 2019: Water for All, Leaving No One Behind
- Tema
tahun 2020: Water and Climate Change
- Tema
tahun 2021: Valuing Water
- Tema
tahun 2022: Ground Water
- Tema
tahun 2023: Be The Change
Tema Hari Air Sedunia pada Tahun 2023 mengangkat isu untuk mempercepat perubahan dalam mengatasi krisis air dan sanitasi. Dinamakan “Be The Change” yang bertujuan mendorong masyarakat untuk berperan dalam menggunakan, mengkonsumsi, dan mengelola air.
Memang kondisi air saat ini
seperti apa?
Apa benar-benar kita sedang
krisis air bersih, tapi tadi pagi aku mandi pakai air bersih dan masih segar
Menurut PBB pada tahun 2019
mencatat bahwa 2,2 miliar orang atau seperempat populasi dunia masih kekurangan
air minum yang aman untuk dikonsumsi. Sementara 4,2 miliar orang tidak memiliki
layanan sanitasi yang aman dan 3 miliar tidak memiliki fasilitas cuci tangan
dasar.
Adapun menurut laporan Bappenas,
ketersediaan air di sebagian besar wilayah Pulau Jawa dan Bali saat ini sudah
tergolong langka hingga kritis. Sementara
ketersediaan air di Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi
Selatan diproyeksikan akan menjadi langka atau kritis pada tahun 2045.
Kelangkaan air bersih juga
berlaku untuk air minum. Menurut RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional) tahun 2020-2024, hanya 6,87% rumah tangga yang memiliki akses air
minum yang aman. Adapun berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)
2020 dari BPS juga menunjukkan ada 90,21% rumah tangga yang memiliki akses air
minum layak, meskipun distribusinya tidak merata.
Kapasitas sistem penyediaan air
minum (SPAM) masih terbatas. Sistem air perpipaan di Indonesia baru mencapai
21,08% penduduk Indonesia. Artinya dengan populasi 270,2 juta, hanya sekitar 2
dari 10 orang di Indonesia yang saat ini menggunakan air dari sistem perpipaan
nasional.
Berdasarkan hasil Studi Kualitas
Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) dari kementerian Kesehatan pada tahun 2020
menyatakan bahwa 7 dari 10 rumah tangga di Indonesia mengkonsumsi air minum
yang terkontaminasi bakteri Escherichia coli (E-cili).
Menurut Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa capaian sanitasi aman Indonesia masih
sangat rendah. Angka sanitasi aman Indonesia yaitu baru mencapai 7% di tahun
2020. Capaian ini lebih rendah jika dibandingkan dengan Negara Thailand yang
angka sanitasinya mencapai angka 26% dan India yang mencapai 46%.
Ngeri juga ya, setelah membaca data-data tersebut.
Kalian tahu film The Silent Sea?
kalau ada waktu mungkin bisa ditonton, menceritakan tentang kondisi dunia saat
air sudah habis.
Lalu peran seperti apa yang bisa
kita ambil?
Yuk yang mau menjadi bagian dari
“Be The Change” disimak yaa
- Menghemat
penggunaan air
Salah satu
langkah yang mudah banget adalah mengatur diri kita sendiri untuk menghemat
penggunaan air. Menurut Dosen Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi
Bandung (ITB) Arief Sudrajat kepada Tim
Tirto, jumat (16/4/2021), mengatakan bahwa ia tetap mendorong adanya upaya
penurunan konsumsi air. Pasalnya, ketersediaan air secara alamiah saat ini
tidak mampu menyamai tingkat konsumsi karena pengelolaan tampungan air hujan
masih belum maksimal. Karenanya, ia mendorong rumah tangga di Indonesia untuk
berhemat air untuk membantu penanganan krisis air. Salah satu cara menghemat
air adalah mematikan kran air atau saluran air ketika tidak digunakan atau
dengan menghabiskan air minum yang ada pada gelas. Bagi yang suka berkebun,
kalian bisa menggunakan air cucian beras untuk menyiram tanaman juga.
Sumber: Pinterest. Freepik.com |
- Tidak
membuang sampah pada sungai atau saluran air
Buanglah
sampah pada tempat sampah. “Tapi gak ada tempat sampah di sini, bagaimana?”.
Bawa pulang sampahnya. Sampah yang dibuang sembarangan akan merusak lingkungan
dan kebersihan. Apalagi membuang sampah di sungai atau saluran air dapat
menyebabkan berkurangnya kualitas air bersih. Selain itu dapat menyumbat
saluran air yang akhirnya penampang saluran atau sungai tidak bisa mengalirkan
air dan akhirnya terjadi luapan air dari saluran atau sungai. Akhirnya
menimbulkan genangan.
Sumber: Pinterest. Innoppiah.blogspot.com |
- Menanam
Tanaman
Mungkin akan
lebih baik menanam pohon, namun untuk dilakukan setiap hari akan sulit
dilakukan. Apalagi untuk wilayah perkotaan yang minim lahan. Sebagai alternatif
dan bisa dilakukan oleh individu adalah menanam tanaman. Menanam tanaman di
rumah dapat mencegah polusi udara, tanah dan air. Akar tanaman mampu menyimpan
air sehingga genangan air pada pekarangan rumah mampu meresap kembali ke tanah,
dan tidak langsung terbuang ke saluran.
Sumber: Pinterest. pngtree.com |
- Mendaur
ulang sampah
Ada beberapa
tips untuk mendaur ulang sampah
a. Ubah
sampah makanan menjadi kompos
Kompos adalah
bahan-bahan yang telah terurai untuk diolah menjadi pupuk kaya nutrisi.
Bahan-bahan atau sampah domestik yang bisa didaur ulang menjadi kompos adalah
sisa makanan, daun kering, sayuran dll. Pupuk kompos memiliki manfaat yang
dapat memperkaya tanah, membantu mempertahankan nutrisi dan air, serta
mengurangi risiko penyakit tanaman.
Sumber: Pinterest Maximumyield.com |
b. Membeli
dan menggunakan produk yang bisa didaur ulang
Menggunakan
produk daur ulang, secara tidak langsung telah membatasi penggunaan sumber daya
dengan memproduksi barang dari bahan yang dapat digunakan kembali. Contohnya
adalah:
● Menggunakan
botol atau gelas yang dapat digunakan kembali
● Menggunakan
tas belanja reusable atau membawa tas belanja dari rumah
- Membuat
tempat penampungan air hujan/ Rainwater
Harvesting
Memanen air
hujan dapat dijelaskan secara singkat adalah mengumpulkan air hujan menjadi
satu dalam suatu tempat. Air ini dapat digunakan untuk multi
tujuan seperti menyiram tanaman, mencuci, mandi dan bahkan dapat digunakan
untuk memasak jika kualitas air tersebut memenuhi standar kesehatan (Sharpe,
William E., & Swistock, Bryan, 2008; Worm, Janette & van Hattum, Tim,
2006).
Sumber: Pinterest. Youtube.com |
Jika memanen air hujan terlalu memakan tempat mungkin kita
bisa membantu dengan cara meresapkan air hujan pada pekarangan kita ke dalam
tanah, dengan cara membuat lubang biopori.
Apa itu lubang biopori?
Lubang biopori adalah lubang silinder yang dibuat secara
vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10-30 cm dan tidak memiliki muka air
tanah dangkal.
Sumber: Balai Besar Wilayah Sungai Sulawesi II |
Itu
merupakan cara-cara sederhana yang bisa kita lakukan secara individu dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan cara-cara sederhana ini kita bisa bergabung
menjadi bagian dari “Be The Change” untuk mewujudkan percepat perubahan
dalam mengatasi krisis air dan sanitasi. Aku rekomendasikan banget kalian buat
nonton The Silent Sea untuk tahu bagaimana keadaan dunia saat tidak ada air.
Mungkin dengan menonton kita jadi makin sadar seberapa pentingnya air.
HAPPY WORLD WATER DAY ALL
Mart, 21 2023
Sumber:
Araah. “7 Tips Untuk Memulai
Kebiasaan Daur Ulang Sampah Sendiri”. https://arahenvironmental.com/. Diakses pada
Selasa 21 Maret 2023. https://arahenvironmental.com/7-tips-untuk-memulai-kebiasaan-daur-ulang-sampah-sendiri/
HIMASTA FMIPA UNPAD. “Hari Air Sedunia”. www.himasta.fmipa.unpad.ac.id. Diakses pada 9 Maret 2023. http://himasta.fmipa.unpad.ac.id/hari-air-sedunia/
Iswara,Made Anthony.”Krisis Air Bersih Yang Kian Memburuk Saat Pandemi Menerjang”. https://tirto.id. Diakses pada Selasa 21 Maret 2023. https://tirto.id/krisis-air-bersih-yang-kian-memburuk-saat-pandemi-menerjang-gcmz
Larasati, Alya. “Tema Hari Air Sedunia 2023 dan Cara Memperingatinya”. https://www.detik.com. Diakses pada Selasa, 21 Maret 2023. https://www.detik.com/jabar/berita/d-6629062/tema-hari-air-sedunia-2023-dan-cara-memperingatinya#:~:text=Tema%20Hari%20Air%20Sedunia%20Tahun%202023&text=Kampanye%20global%20di%20tahun%202023,menggunakan%2C%20mengkonsumsi%20dan%20mengelola%20air.
PPID Kab Bogor.”Upaya Apa yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Krisis Air Bersih?”.https://ppid.bogorkab.go.id/. Diakses pada Selasa 21 Maret 2023. https://ppid.bogorkab.go.id/?d=29090&page_title=Upaya_Apa_yang_Dapat_Dilakukan_untuk_Mengurangi_Krisis_Air_Bersih?
Rimba Kita. “Hari Air Sedunia-22 Maret- Bersama Cari Solusi”. www.rimbakita.com. Diakses pada 9 Maret 2023. https://rimbakita.com/hari-air-sedunia/
Risnandar,Cecep.”KTT Bumi”.www.jurnalbumi.com. Diakses pada kamis 9 Maret 2023. https://jurnalbumi.com/knol/ktt-bumi/
Suryandari, Retno.”Teknologi dan Krisis Air”. https://pslh.ugm.ac.id. Diakses pada Selasa 21 Maret 2023. https://pslh.ugm.ac.id/teknologi-dan-krisis-air/
Komentar
Posting Komentar