- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Disini ada yang gak pakai media sosial? (kalau disini jelas gak ada, orang ini juga media sosial) Hampir bisa dipastikan setiap orang yang punya smartphone pasti juga punya akun media sosial.
Belakangan karena lagi covid19 media sosial jadi tambah hits lagi dan lagi. Banyak orang belajar lagi menggunakan media sosial baik untuk kebutuhan kerjaan atau komunikasi dengan keluarga atau orang lain, biasanya orang yang sudah berusia lanjut tapi mereka masih bekerja. Oke karena banyak aktivitas yang dilakkan secara daring, jadi banyak waktu juga buat main medai sosial.
Karena lagi bosyan, yang biasanya jarang buka akun facebook jadi buka lagi. Jadi akun facebook
punyaku udah lama aku buat dan kebanyakan temennya temen-temen SD dan SMP. Dan baru
tahu juga ternyata banyak temen kuliah yang meminta untuk berteman di FB, tapi
maaf ya guys kita cukup berbagi di IG aja. Aku juga lebih aktif di IG.
Ternyata pilihanku
buat jarang buka FB adalah benar. Sekali buka FB isinya orang jualan sama orang
curhat masalah hidup, nyindir orang lain, ngatain orang lain. Ya emang ini
bukan salah FB nya yaa, tapi salah akunnya aku aja, isinya kayak gitu.
Dan karena baca-baca
status mereka jadi aku sendiri yang jengkel. Kayak apa yaa, ini dunia maya tapi
kalian membawa masalah dunia nyata yang sebenarnya sifatnya pribadi ke dunia maya. Contohnya kayak masalah suami istri, masalah sama orang tua, berantem sama pacar, berantem sama tetangga yang rumahnya cuma 5 langkah. Dunia maya ini bukan
hanya satu atau dua orang aja yang lihat. Banyak mata yang lihat. Baik yang
berteman langsung dengan akun kalian atau orang yang dima-diam stalking akun
kalian (kalau gak diprivat). Dan lucunya lagi yang bikin status kayak gitu itu
orang yang terpandang dan segi pendidikan oke juga.
Iseng lagi baca
komennya. Saat ada orang setuju dengan statement
sindirannya itu mereka seneng banget, seakan ya emang bener apa yang mereka
lakukan (bikin status di medsos), karena mereka ternyata dapat dukungan. Dan karena ini kali yaa jadi
terus tiap ada masalah suka bikin status sindiran.
Emang kalau kayak gitu masalah selesai ya? Emang gak risih ya kalau masalah kita diketahui orang lain?
Media sosial itu
banyak banget manfaatnya, banyak hal positif bisa didapat juga disana, bisa
dapat uang juga, dapat jodoh bisa juga kali yaaa. Semua tergantung
pinter-pinternya kita memakainya.
Paling gila lagi yaa,
dulu waktu SMA aku sama temanku pernah ngikutin 1 medsos cewek. Dari satu akun
itu aku sama temanku bisa tahu kehidupannya. Mulai dari dia masih mahasiswa
sampek dia akhirnya punya anak dan bercerai dari suaminya. Masalahnya dia cerita
setiap detail hidupnya setiap hari. Dan emang dasarnya kehidupannya udah kayak
sinetron banget, sampek ada kejadian tusuk menusuk yang itu juga diceritain di
medsos. Tambah-tambah lagi gilanya si cewek dan teman-temannya dimedsos (juga teman di dunia nyata, ini aku tahu dari hasil stalking) mengunakan fb seperti orang SMS an,
berasa personal chat aja. Iya karena itu kita bisa tahu detail kehidupannya. Dari 1 orang kita
jadi tahu akun akun sahabat dan keluarganya. Jadi kalau lihat akun mereka kita berasa lagi baca cerita di
wattpad. Sedetai itu.
Masalah keluarga yang
harusnya cuma jadi masalah keluarga itu, jadi masalah juga di keluarga-keluarga
yang lain (read: gosip). Masalah pertemanan yang harusnya diselesaiakn sama
temen itu jadi temen-teman yang ngaku temen ikut ikutan. Masalah sama satu tetangga bisa jadi masalah satu kampung.
Gak semua masalah bisa
diselesaikan di medsos. Gak semua teknologi bisa membantu menyelesaikan masalah.
Selesaikan masalah sebagaimana mestinya. Coba buat gak baperan, yang diupload
dimedsos bukan semuanya untuk kita walaupun kondisinya sama. Kalau ada masalah
sama orang coba tanya aja langsung ke orangnya, jangan malah buat status. Batasi
juga mana yang privasi yang harus disimpan dan mana yang bisa diupload di
medsos.
Kenapa bisa ngomong gini, karena aku dulu juga suka bikin story saat ada masalah sama orang. Dan sekarang baru kerasa kalau itu alay banget. Jadi berhenti untuk gitu lagi ya Tita. Kenapa itu alay,karena satu, orang yang kita sindir belum tentu merasa itu untuk dia, tapi orang yang gak kita maksud malah bisa jadi tersindir (tambah masalah kan). Dua, kita lagi mengebu-gebu marahnya tapi penyebab kita marah malah orangnya gak negrasa dia lagi santai-santai aja (kita yang rugi broo). Yang ketiga masalah gak selesai !
Coba deh kita cari tah
dulu apa sih sebenarnya medai soaisl. Mungkin selama ini kita belum paham betu.
Menurut Van Dijk dalam
Nasrullah (2015) menyatakan bahwa media sosial merupakan platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang
memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi. Karena itu media
social dapat dilihat sebagai medium (fasilitator)
online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebuah ikatan sosial.
Jadi intinya, dengan sosial media dapat dilakukan berbagai aktifitas dua arah dalam berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi, dan saling berkenalan dalam bentuk tulisan, visual maupun audiovisual. Sosial media diawali dari tiga hal, yaitu Sharing, Collaborating dan Connecting (Puntoadi, 2011).
Kalian juga pada tahu
kan media sosial itu apa aja, pasti familir sama facebook, twitter, instagram
dll. Ternyata masih banyak lagi macam-macam media sosial, Menurut Nasullah
(2015) setidaknya ada enam kategori besar untuk melihat pembagian media sosial,
yakni
1. Media Jejaring Sosial (Social networking)
Media ini merupakan
sarana yang bias digunakan pengguna unutk melakukan hubungan sosial, termasuk
konsekuensi atau efek dari hubungan sosial tersebut di dunia virtual. Contoh
jejaring sosial yang banyak digunakan adalah facebook dan LinkedIn.
2. Jurnal online (blog)
Blog merupakan media
sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengunggah aktifitas keseharian,
saling mengomentari dan berbagi, baik tautan web lain, informasi dan
sebagainya. Ya kayak temapat yang kalian baca ini.
3. Jurnal online sederhana atau microblog (micro-blogging)
Tidak berbeda dengan
jurnal online (blog), microblogging merupakan jenis media sosial yang
memfasilitasi pengguna untuk menulis dan memublikasikan aktifitas serta atau
pendapatnya. Contoh microblogging yang paling banyak digunakan adalah Twitter.
4. Media berbagi (media sharing)
Situs berbagi media
merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi
media, mulai dari dokumen (file), video, audio, gambar, dan sebagainya. Contoh
media ini adalah: Youtube, Flickr, Photo-bucket, atau snapfish.
5. Penanda sosial (social bookmarking)
Penanda sosial
merupakan media sosial yang bekerja untuk mengorganisasi, menyimpan, mengelola,
dan mencari informasi atau berita tertentu secara online. Beberapa situs sosial
bookmarking yang popular adalah delicious.com, stumbleUpon.com, Digg.com,
Reddit.com, dan untuk di Indonesia ada LintasMe.
6. Media konten bersama atau wiki
Media sosial ini
merupakan situs yang kontennya hasil kolaborasi dari para penggunanya. Mirip
dengan kamus atau ensiklopedi, wiki menghadirkan kepada pengguna pengertian,
sejarah hingga rujukan buku atau tautan tentang satu kata. Dalam prakteknya,
penjelasan-penjelasan tersebut dikerjakan oleh pengunjung, artinya ada
kolaborasi atau kerja sama dari semua pengunjung untuk mengisi konten dalam
situs ini.
Jadi media sosial bukan
cuma bisa bikin status sama upload foto aja ya, banyak banget jenis dan
fungsinya. Diera saat ini berbagai macam aspek kehidupan manusia, seperti
komunikasi maupun interaksi, juga mengalami perubahan yang sebelumnya tidak
pernah diduga. Dunia seolah-olah tidak memiliki batasan (borderless) – tidak ada kerahasiaan yang bisa ditutupi. Kita bisa
mengetahui aktivitas orang lain melalui media sosial, sementara kita tidak
kenal dan tidak pernah bertemu tatap muka atau berada di luar jaringan (luring)
dengan orang tersebut. Walaupun kondisinya seperti itu, kita coba untuk selalu
belajar untuk mengontrol diri kita sendiri.
Dan saat pandemi
seperti ini adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri. Karena saat ini
aktivitas sosial kita dibatasi, maka kita bisa banyak meluangkan waktu untuk
diri kita sendiri. Untuk lebih mengenal dan intorpeksi segala kesalahan yang
pernah terjadi. Termasuk intropeksi cara kita bermain media sosial. Udah bisa
membatasi duni maya dan dunia nyata belom?
Chocolate
20:10
Kediri, 13 Juli 2020
Komentar
Posting Komentar