- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Setiap orang selalu ingin mampu meraih sesuatu dalam hiupnya. Mencapai
banyak prestasi dalam perjalannya. Karena saat kita mencapai sesuatu maka
sebagian orang merasa bahwa kita sudah bisa bermanfaat bagi orang lain, kita
sudah membuat suatu karya dll. Dan itu menurutku sangatlah baik, karena kita
bisa memanfaatkan kemampuan kita, dan mampu membuat suatu karya yang bermanfaat
bagi orang lain.
Dalam kehidupan mahasiswa, mengikuti suatu perlombaan adalah
suatu yang menyenagkan dan banyak diinginkan oleh sebagian besar mahasiswa. Dengan
ikut lomba kita bisa menerapakan kemampuan akademik kita, mampu membuat suatu
karya, menambah pengalaman , saat juara bisa “terkenal” (yang terakhir bonus
aja kali ya). Tapi tidak semua bisa konsisten dalam mengurus persiapan lomba
ini (termasuk ayas). Sehingga yang bisa lanjut hanya mahasiwa yang tekun dan
benar-benar gigih. Dan disitulah sebenarnya perjuanggannya dalam mengikuti
lomba. Disaat itu kita banyak belajar berbagai hal. Baik belajar secara
langsung ilmu-ilmu akademik yang kita terapkan dalam lomba kita, belajar menejemen
waktu disaat kita punya banyak tugas dan tanggung jawab dalam hal lain.
Semua itu merupakan hal yang positif, jadi sangat baik untuk
ditiru dan diikuti. Tapi karena keinginann ini orang bisa salah paham dalam
menanggapi. Orang merasa tersaingi ketika yang lain mampu ikut suatu lomba tapi
dia belum. Dan terkadang disini muncul rasa iri dan tidak mau tersaingi. Dulu aku
sempat dalam kondisi seperti itu (semester 2 an 3), aku merasa harus seperti
dia yang bisa ikut suatu lomba. Dulu aku mikirnya itu sebagai suatu yang
memotivasiku untuk bisa juga seperti dia.
Tapi setelah sekarang dipikir-pikir itu gak baik juga buat aku
sendiri. Halooo hidup gak cuma tentang perlombaan, persaingan. Hidup itu gak
ada yang namanya menang atau kalah, tertinggal atau lebih dulu. Karena semua
orang punya pencapaian dan waktunya masing-masing. Punya kebahagiannya
sendiri-sendiri, kita tidak bisa mengukur diri kita dengan orang lain karena
watu kita dengan orang lain itu tidak sama.
Setiap orang punya potensinya masing-masing, yang potensi itu
tidak sama dengan orang lain. Tapi kadang kita aja yang gak ngerti potensi
kita. Dan sampai sekarang pun aku juga belum tahu potensiku. Tapi satu hal yang
aku tahu, aku hanya ingin melakukan sesuatu hal yang positif dengan semaksimal
mungkin, tanpa perlu melihat hidup orang lain. Hanya fokus untuk mengembangkan
diri aku sendiri, gak peduli dengan orang yaang sudah satu langkah atau 10 langkah jauh di depanku. Karena hidupku
bukan untuk bersaing siapa yang di barisan lebih depan. Tapi hidupku harus diisi
dengan banyak hal yang bermanfaat untuk hidupku, diisi dengan banyak hal yang
membuat aku dan orang sekitarku bahagia dan sebisa mungkin membantu orang
disekitarku dengan caraku sendiri.
Dan hal pertama yang harus aku lakukan adalah mengenali siapa
diri aku sebenarnya, apa yang membuatku bahagia, apa yang membuatku merasa
nyaman, dan apa yang bisa membuatku berkembang. Lebih ekspresif untuk
menunjukkan siapa aku entah nanti disukai orang lain atau tidak. Yang penting
aku tidak pernah menyakiti orang lain. Dan saat itulah aku merasa nyaman dengan
diri aku, aku bisa lebih fokus untuk mengembangkan kualitas diriku sendiri
dengan pemikiran yang positif. Tanpa ada rasa iri dengan orang lain yang berada
jauh di depanku. Saat kita memiliki pemikiran yang positif maka apa yang kita
lakukan pun juga positif. Manfaat yang kita dapat juga positif, dan hidup kita
juga lebih bahagia. Karena pikiran kita berisi hal-hal yang positif.
Cukup jadi diri kamu sendiri, saat orang lain merasa ada yang
tidak suka dengan dirimu. Teteplah jadi dirimu karena jika dirimu memang baik
maka lama-lama mereka akan sadar siapa sebenarnya dirimu. Dan dengan jadi dirimu
sendiri kamu akan hidup tanpa beban, hidup dengan ikhlas karena kamu tidak
perlu menutupi berbagai hal. Kamu bisa melakukan berbagai hal dengan positif
dan fokus.
Tapi jika memang dirimu masih ada beberapa hal yang harus
diperbaiki maka perbaikilah. Dan dengarkan kritikan dari orang lain. Terutama kritikan
dari orang-orang yang menyayangimu karena sudah pasti mereka ingin yang terbaik
untukmu. Ingin kamu mejadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat.
Jadi bagi oranag-orang yang merasa hidupnya masih tertinggal
dari orang lain, santuyyy aja kalii
Hidupmu bukan ajang kompetisi lari, dimana yang berada di
depan adalah yang menang. Tapi fokuslah untuk memenuhi kebutuhan dirimu sendiri
dengan tetap melihat sekeliligmu dan meresapai setiap apa yang ada di
sekitarmu. Waktu finishmu dengan waktu finish orang lain tidaklah sama. Kita punya
jalur lari yang berbeda, yang disetiap jalur memiliki tantangan yang berbeda
pula, yang memiliki panjang lintasan yang berbeda. Maka jangan pernah berkaca
pada kaca orang lain. Berkacalah pada kacamu sendiri. Dan nilailah dirimu
sendiri berdasarkan parameter yang sudah ada di hidupmu.
Chocolate
05:55
Malang, 9 November 2018
Komentar
Posting Komentar