- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kemarin pulang
dari kosan temen buka-buka youtube, lihat apa yang lagi tranding wkwkwkw. Terus
ketemulah youtubenya Najwa Shihab, lagi bahas tentang politik. Karena kepo aku
lihat, gak kerasa nonton dari part 1- part 7(terakhir) sambil ngakak parah
Dan layaknya dunia
politik, di situ saling mengungulkan dan menjatuhkan. Satu hal yang aku tangkap
(aku lebih bahas ke pembicarany/narasumber yang di datangkan). Semuanya sama
punya kekurangan dan kelebihan. Tapi perbedaanya dalam menaggapi kekurangan dan
kelebihan mereka.
Ada yang
menjelaskan kenapa dia bisa berbuat seperti itu, ada juga yang mengelak dan
ganti topik, entah gak bisa jelasin atau apalah ya. Dari situlah akan kelihatan
siapa sebenarnya orang itu. Dari apa yang dia bicarakan dan caranya dapat
menunjukkan siapa dirinya sebenarnya. Dan dalam forum seperti ini pasti semua
ingin terlihat bahwa dia yang benar.
Itu wajar. Pada dasarnya
semua manusia ingin berada dalam kubu yang baik, berada dalam jalan yang baik,
dan memenagkan pertandingan dengan cara yang baik. Karena naluri kita tahu,
bahwa melakukan kebaikan adalah hal yang baik. Yang disukai orang lain , dan
terutama disukai sang pencipta kita. Dan dalam agama (semua agama) pasti di
jelaskan hal-hal apa saja yang kita dapat ketika kita berbuat baik. Makanya
semau orang akan berlomba-lomba menjadi orang baik.
Tapi dalam
reaitanya, kenapa ada orang yang berbuat tidak baik? berada dalam kubu yang
melakukan kejahatan? membela dengan menutupi kejahatan tersebut. Dan menurutku
semua itu karena kepepet. Awlanya kita ingin menjadi orang baik. Tapi karena
kita berada dalam suatu pilihan dan dalam keadaan yang tertekan kita bisa
melakukan kesalahan ketika memilih. Dan ketika sudah salah, tapi hati kita
masih ingin berada dalam kebenaran. Maka kita akan melakukan segala cara, menunjukkan
bahwa kita berada dalam kubu yang benar.
Contoh kecilnya,
kita sama-sama tahu menyontek saat ujian adalaha suatu hal yang salah. Dan
sebenarnya dalam hati kecil kita, kita sadar itu tidak boleh dilakukan. Tapi
karean beberapa pertimbangan, misal:
1.
Kita
sibuk melakukan hal lain (dalam lingkup kegiatan positiv) jadi gak sempet
belajar
2. Malas
3. Faktor ekonomi
4. Sakit
5. Ada
masalah lain yang menggangu proses belajar
Karena
faktor-faktor di atas kita gak bisa menyiapkan persiapan yang matang untuk
ujian. Semenatra kita tahu kalau kita gak lulus ujian nilai kita bisa dapat (
C, bahkan E) , dan itu artinya kita harus menggulang semester depan jika kita
mau. Maka kuliah kita semakin lama. Bagi yang perekonomian menengah ke bawah
tentu hal ini sangat di hindari (tapi gak menutup kemungkinn bagi ekonomi
menengah ke atas hal ini juga di hindari). Tentu ada faktor ingin membuat orang
tua bangga, gak mau merepotkan orang tua, gengsi, takut ketinggalan dll. Karena
alasan-alasan inilah kadang menyontek bisa di halalkan, walau kita tahu itu
tidak boleh.
(Padahal kalau
dipikir lagi, apa salahnya menggulang? Apalagi kalau alasan kita harus
menggulang adalah hal yang positiv juga)
Dan begitu juga
prinsipnya untuk hal-hal yang lain dalam kehidupan. Karena kita kepepet dan gak
berani menggambil risiko (yang MEMANG seharusnya kita tanggung) kita melakukan
sesuatu yang berlawanan dengan hati kecil kita. Dan setelah melakukan itu,
mereka akan mengelak bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal salah, dengan
menyampaika beberapa alasan (padahal ada alternatif lain yang bisa dipilih, ya
walaupun dengan konsekuennsi yang besar juga). Yang akhirnya mereka akan
melakuakn segala hal untuk menunjukkan bahwa mereka benar.
Bagi mereka yang
punya pendirian yang kuat, mereka akan sulit terpengaruh, beda halnya yang
pendirian lemah. Maka dengan mudah mereka bisa mengingkari kata hati kecil
mereka. Jadi sebenarnya kadar KEPEPET orang itu beda-beda juga. Tergantung
dengan pendirian masing-masing individu.
Jadi sebenarnya
semua manusia ingin jadi orang yang baik, karena kita tahu menjadi baik adalah
hal yang baik. Tapi karena tidak mampu menjaga prinsip dan pedoman hidup, kita
jadi terpengaruh dan menggambil pilihan yang berlawanan dengan kata hati kita.
Intinya pondasi kita harus kuat, sebelum kita terjun ke dunia yang lebih luas
lagi. Yang disana banyak masalah yang kompleks, ada pilihan dan resiko yang
besar dalam segala pilihan tersebut. Pondasi yang paling utama adalah agama.
Karena pasti dalam semua agama di ajarkan untuk melakukan hal-hal yang baik.
Titaaaaa
07.15
Malang, 14 Oktober
2018
Komentar
Posting Komentar