- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Orang banyak omong itu,
tipikil yang mudah memperlihatkan siapa dirinya. Walaupun gak bisa segampang itu untuk menilai orang lain. Tapi akan lebih sulit melihat
atau mengambarkan karakter orang yang pendiam. Karena orang pendiam belum
tentu sebenarnya dia pendiam. (jangan mudah menyimpulkan karakter orang lain dari satu atau dua
peristiwa/perkaataan yang dia ucapkan)
Orang yang dia memang ahli, memang hebat.
Tapi dia haus akan pujian. Jadi maunya dipuji terus. Maunya terlihat oke,
terlihat hebat. Sampek-sampek dia berusaha muji diri sendiri di depan orang
lain, dengan tujuan agar semua orang sadar dengan ke hebatannya. Kenapa aku bilang begitu, karena kalau dia
memang orang yang hebat dia akan mengambil pelajaran dari ilmu padi. Yang semakin terisi makin merunduk.
Kalau kamu memang hebat semua orang juga akan tahu, gak
perlu kita yang ngumbar-ngumbar. Dan hal ini yang dulu aku terapkan juga. Paling gak suka kalau ibu-ibu kumpul dan saling cerita tentang
anaknya. Wajar sih ya, tapi dampaknya menurutku gak terlalu baik. Nanti akan
timbul rasa saling gak mau kalah dan mengungulkan anaknya masing-masing, nanti
akan ada yang merasa tersindir bahwa anaknya gak sehebat anak orang lain. Lalu gimana
kalau ibu itu sakit hati. Hal ini yang gak aku sukai. Aku selalu ngomong ke ibu, aku gak suka kalau ibu suka bicara tentang aku ke temen-temennnya,
karena menurutku kalau kita memang hebat gak usahlah di umbar-umbar, toh kalau memang
hebat nanti mereka juga tahu sendiri. Malah kesannya akan jelek kalau kita
sendiri yang memuji diri sendiri. Dan seperti tadi yang aku jelasin gak mau
membuat orang iri dan akhirnya dia malah berusaha untuk jatuhin kita, baik
lewat doa atau malah memlintir topik pembicaraan dan menyebaran dalam arti
yang berbeda
Ini aku, mungkin kalian beda dan gak salah
Jadi kalu lihat orang songong, dimana saat dia bisa, dia dongakkan
kepalanya setinggi-tingginya. Sampek menganggap orang lain hanya batu pasir kecil
yang diinjak pun gak kerasa. Tapi saat dia gak ahli dalam bidang lain baru
deh minta tolong sama si butiran pasir yang udah dia injak dengan gaya songongnya itu.
Orang yang benar-benar hebat, dia pasti akan merasa selalu kurang
hebat sehingga dia gak mau untuk dipuji-puji, karena merasa belum pantas. Tapi
untuk orang yang baru jadi hebat pasti “kemaruk” pingin selalalu di puja dan di
sanjung, tapi ini tidak untuk semua orang. Dan menurutku disitulah kita bisa menilai karakter orang
Apalagi sampek merendahkan orang
lain yang menurutmu jauh dari standarmu (standar hebat barumu). Salah satu
contoh. Apa sih tujuan menegur orang yang salah di depan banyak orang. Bukankah akan
lebih baik jika kamu menegur dengan santuy dan hanya dirimu dan orang yang baru
melakukan kesalahan yang tahu teguran itu. Itu akan menjadi hal yang leih baik.
Bukan malah menegur di depan orang banyak yang
akan menimbulkan dampak negatif.
Orang yang hebat terlihat
dari etikanya, perilakunya dan sikapnya. Saat kamu hebat kamu akan lebih
menghargai orang lain karena kamu juga pernah berada dalam kondisi orang-orang
itu, yang artinya, hebat yang kamu raih itu adalah proses dari semua usaha yang
kamu lakukan. Ketika orang hebat tapi perilakunya buruk, maka hilang sudah
kehebatan itu. Orang hebat akan malu
ketika di puji, karena dia selalu merasa bahwa dirinya belum hebat.
Chocolate
04.27
Malang, 18 Oktober 2018
Komentar
Posting Komentar